FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TB PARU DI WILAYAH PUSKESMAS KOTA YAPEN SERUI

https://doi.org/10.47539/jktp.v3i1.94

Authors

  • Lamria Situmeang Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura
  • Sulistiyani Sulistiyani POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA
  • Theresia Febriana Christi Tyas Utami POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Keywords:

Tuberculosis, pengawas minum obat, dukungan keluarga, sikap, pengetahuan, tingkat kepatuhan

Abstract

Situasi tuberkulosis di Indonesia tergolong telah menjadi darurat kesehatan masyarakat global dan Indonesia sudah berkomitmen untuk mengakhiri Tuberkulosis. Penelitian ini untuk melihat hubungan tingkat pendidikan penderita, pengetahuan penderita, sikap petugas, Pengawas Minum Obat (PMO), dan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat penderita TB Paru. Penelitian ini menggunakan metode analitik cross sectional. Pengambilan data menggunakan kuisioner dengan subjek penelitian adalah TB paru yang memenuhi kriteria inklusi. Ada hubungan antara peran pengawas minum obat dengan tingkat kepatuhan pasien TB Paru dengan nilai uji chi square didapatkan bahwa nilai P value 0,012 > 0,005 dengan nilai hitung didapatkan 6,254 < 79,08 dengan nilai estimasi resiko atau OR 5,500 pada (95% CI: 1,320-22,920), dan tidak ada hubungan antara dukungan keluarga (P value 0,765 > 0,05), sikap (P value 0,765 > 0,05), dan pengetahuan (P value 0,077 > 0,005) dengan tingkat kepatuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran pengawas minum obat (PMO) dengan tingkat kepatuhan pasien TB Paru, dan tidak ada hubungan antara dukungan keluarga, sikap, dan pengetahuan dengan tingkat kepatuhan pasien TB di Puskesmas Kota Serui Kepulauan Yapen. Diharapkan dengan meningkatkan kepatuhan melalui pemberian pemahaman dan pengetahuan tentang TB pada pasien, hal ini dapat memperbaiki persepsi masyarakat tentang penyakit TB yang juga dapat memperkuat faktor utama seperti kondisi psikologis penderita, sehingga dapat mendukung penyelesaian program pengobatan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aditama Tj.Y, (1996), Penyuluhan Media Komunikasi dan Informasi Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis di Indonesia (PPTI), Nomor 12, Jakarta

Alimul Aziz, (2002), Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah, Salemba Medika, Jakarta

Amin M, (1989), Pengantar Ilmu Penyakit Paru, Bhatara, Jakarta

Arsin, A., Azrieful, Aisah. (2006). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Makasar. Makasar : FKM Unhas

Brunner & Suddarth, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 vol 1, EGC, Jakarta

Daili SF dkk, (1997), Penyuluhan Pasien atau Komunikasi Informasi, Buku II, Jakarta

Depkes RI, (1993), Konsep Perawatan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, Jakarta

Depkes RI, (1997), Pedoman Penyakit TBC dan Penanggulangannya, Jakarta

Depkes RI, (2002), Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Cetakan ke 8, Jakarta

Depkes. (2001). Komunikasi Inter Personal antara Petugas Kesehatan dengan Penderita Tuberkulosis. Jakarta

Heru A, (1995), Kader Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta

Indasari, M.P, Djoar R.K, Mayesti, S.G. 2017. Peran Perawat dan Tingkat Kepatuhan Minum Obat pada Penderita TB Paru. Jurnal Penelitian Kesehatan Jilid.5 No.2 hlm 92-97.

Irwanto, (1996), Perilkau Manusia Dalam Kehidupannya, Arcani, Jakarta

Loriana. R, Thaha, R.M, Ramdan, I.M. (2012). Efek Konseling terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Samarinda

Nothoatmodjo S, (2003), Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta

Nothoatmodjo S, (2005),Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta

Nothoatmodjo S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurmala H.S. (2002) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Program Penanggulangan Tuberkulosis (TB) Paru di Puskesmas Medan Helvetia. Sumatera Utara: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Octaria Y, Sibuea S. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan terhadap kepatuhan ibu/bapak dalam pengobatan Tuberkulosis anak di Poli Anak Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung. Medical Journal of Lampung University

Rakerkesnas,(2018), Eliminasi Tuberkulosis di Indonesia: Tantangan dan Peluang. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jetset (Jejaring Riset) TB Indonesia

Sitanggang DR.(20120. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pada pasien TB Paru di Poliklinik Paru RS Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto Kramat Jati - Jakarta Timur 2012. [Skripsi]. Jakarta : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Published

2020-03-20

How to Cite

Situmeang, L., Sulistiyani, S., & Utami, T. F. C. T. (2020). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TB PARU DI WILAYAH PUSKESMAS KOTA YAPEN SERUI. JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA, 3(1), 133–138. https://doi.org/10.47539/jktp.v3i1.94

Issue

Section

Articles