PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISA DAN PERITONEAL DIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD Dr. MOEWARDI

https://doi.org/10.47539/jktp.v5i1.180

Authors

  • Theresia Febriana Christi Tyas Utami Poltekkes Kemenkes Jayapura

Keywords:

Gagal ginjal kronik, hemodialisa, peritoneal dialisa, kualitas hidup

Abstract

Abstrak Penyakit ginjal kronik sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia. Pasien dengan gagal ginjal kronik (klirens kreatinin <15 ml/menit) telah menjalani hemodialisis dan peritoneal dialisis dan jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun. Terapi dialisis ini dijalani penderita gagal ginjal kronik sepanjang hidupnya sehingga akan mempengaruhi kualitas hidup mereka. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa dan peritoneal dialisa di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Moewardi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif (deskriptif komparatif) dengan pendekatan cross sectional. Analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Gambaran komponen kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan peritoneal dialisa lebih baik dibandingkan dengan pasien hemodialisa. Uji-t menunjukkan bahwa Mean Different sebesar 68,90 dan 83,95 sehingga ada perbedaan nilai mean 15,05 dan dilakukan perhitungan yang menghasilkan -th < -tt (-4,366 < -2,024). Ada perbedaan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa dan peritoneal dialisa di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Moewardi Kata Kunci : Gagal ginjal kronik, hemodialisa, peritoneal dialisa, kualitas hidup

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Theresia Febriana Christi Tyas Utami, Poltekkes Kemenkes Jayapura

Departemen Keperawatan

References

Aness, M. (2011). Dialysis-Related Factors Affective Quality of Life in Patients of Hemodialysis. Iranian Journal of Kidney Diseases. Diakses pada laman : http://kidney.niddk.nih.gov.

Desita, S. (2010). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RSUP. HAM Medan. Skripsi. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Dibuka pada website : http://www.usu.ac.id.

Devore, V. S. (2006). Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) and its Complication. US Pharmacist. Diakses dari website : http://www.renalresource.com/booklets/intropd.php

Kathleen, Koenig, et al. (2007). Praktik Keperawatan Profesional Konsep & Perspektif edisi 4. Jakarta : EGC.

Maramis, W. F. (2009). Ilmu Perilaku dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya : Airlangga University Press.

Mc Cann, K & Boore, J.R.P . (2000). Fatigue in Person with Renal Failure who Require Maintenance Hemodialysis. Journal of Advance Nursing. Diakses pada laman : http://kidney.niddk.nih.gov.

Power. (2003). The World Health Organization Quality of Life / WHOQoL. Philadephia : Lippincott Company.

Price, S. A., & Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit Edisi 4. Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth (Terjemahan), Edisi 8, Volume 3. Jakarta : EGC.

Sudoyo, A. W, dkk. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Suhardjono. (2008). The Development of a Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis Program in Indonesia. Peritoneal dialysis international : Journal of the International Society for Peritoneal Dialysis.

Published

2022-08-01

How to Cite

Utami, T. F. C. T. (2022). PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISA DAN PERITONEAL DIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD Dr. MOEWARDI. JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA, 5(1). https://doi.org/10.47539/jktp.v5i1.180

Issue

Section

Articles